Adaptasi Perubahan Iklim Kesehatan


Pelatihan

Penyusunan e-learning adaptasi perubahan iklim bidang kesehatan bagi tenaga kesehatan di wilayah kerjanya

Risiko Penyakit

Aplikasi sistem informasi tingkat bahya, kerentanan dan risiko wilayah terkait perubahan iklim

Literasi dan Perencanaan

Teknologi digital sebagai akses pengelolaan, integrasi, evaluasi, dan perencanaan adaptasi perubahan iklim

Forum

Wadah atau tempat persamaan minat dan tujuan untuk bertukar pikiran terkait adaptasi perubahan iklim

Preface

Potensi negatif atau risiko perubahan iklim terhadap kesehatan telah dipandang sebagai isu global yang dapat mengancam penghidupan manusia. Berbagai studi telah mengungkapkan bahwa perubahan iklim menjadi salah satu masalah kesehatan global hingga mengakibatkan kematian jutaan penduduk dunia di abad ke-21. Bukti ini terlihat dari peningkatan suhu udara dan perubahan pola curah hujan termasuk ketidakpastian musim dan kekeringan yang berkepanjangan. Akibatnya, dalam beberapa dekade terakhir, frekuensi kejadian penyakit semakin meningkat khususnya penyakit Demam Bedarah Dangue (DBD). Dikutip dari InfoDATIN 2016, sejak tahun 1968 terjadi peningkatan kasus DBD dari 58 menjadi 126.675 kasus pada 2015. Sementara kekurangan atau kelangkaan air bersih dan sanitasi akan berpengaruh terhadap peningkatan kasus diare.

Sebagai upaya respon terhadap berbagai dampak tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat meluncurkan ‘Kurikulum dan Modul Pelatihan Penyusunan Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan Bagi Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerjanya’ dalam upaya untuk melindungi kesehatan masyarakat dari dampak perubahan iklim, mencakup upaya meningkatkan kapasitas adaptasi sumber daya manusia (Tenaga Kesehatan). Hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian Kesehatan yang tertuang pada Permenkes No. 035/2012 dan No. 1018/2011 dimana memandatkan penyelenggaraaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang kesehatan sebagai bentuk peningkatan pelayanan kesehatan melalui Pelatihan