VII. URAIAN MATERI
Pokok Bahasan 1. Fokus permasalahan dan rencana pembangunan wilayah bidang kesehatan
a. Konsep Adaptasi Perubahan Iklim
Suatu program disebut sebagai adaptasi perubahan iklim apabila program atau kegiatan tersebut telah merespon perubahan iklim (misalnya perubahan curah hujan dan suhu udara) atau pengurangan risiko bencana terkait iklim (misalnya kekeringan) atau ganguan terhadap jasa dan layanan ekosistem yang dihadapi oleh suatu wilayah atau gangguan dampak perubhan iklim terhadap bidang atau sektor tertentu yan berpengaruh pada kualitas hidup manusia seperti sektor atau bidang kesehatan. Pada kasus ini, adaptasi perubahan iklim diarahkan pada bidang kesehatan. Sehingga, adaptasi yang dimaksud adalah segala upaya atau program yang disusun dalam merespon baik meminimalisasi/menghilangkan dampak perubahan iklim berupa potensi penyakit terkait iklim dan/atau memaksimalkan potensi atau sumberdaya terkait. Dalam pemilihan adaptasi yang direkomendasikan haruslah bersifat lokal spesifik. Penyusunan adaptasi dimaksudkan untuk menyusun pilihan tepat sasaran sesuai fokus permasalahan, meminimalkan kerentanan dan risiko iklim budang kesehatan dan meminimalkan dampak turunannya.
Secara umum, dalam pemilihan adaptasi diperlukan berbagai pertimbangan. Adaptasi perubahan iklim bidang kesehatan mempertimbangkan :
• Wilayah target intervensi
• Permasalahan yang ada di wilayah target
• Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan biofisik wilayah
• Informasi kerentanan dan risiko perubahan iklim bidang kesehatan
• Informasi dampak akibat perubahan iklim (timbulnya penyakit spesifik akibat iklim dll)
• Informasi Sumberdaya Manusia (Kapasitas lokal, pihak terkait, pihak yang wajib terlibat, kearifan lokal, adat isitiadat atau budaya setempat) yang dapat menunjang proses pelaksanaan adaptasi
• Informasi Sumberdaya Alam, seperti bentang alam dan informasi lokasi-lokasi vital yang dapat mendukung pelaksanaan adaptasi
• Solusi yang ada atau sudah direncanakan
b. Permasalahan dan rencana pembangunan wilayah bidang kesehatan
Dalam upaya pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan wilayah maka penyusunan pilihan adaptasi perlu diarahkan pada fokus permasalahan dan rencana pembangunan daerah khususnya bidang kesehatan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Bidang Kesehatan sebagai salah satu dari sektor prioritas di Indonesia. Setiap wilayah memiliki dinas kesehatan daerah yang berwenang dalam menangani permasalahan dan implementor rencana pembangunan wilayah pada bidang kesehatan.
Sebagai landasan dalam menentukan permasalahan dan rencana pembangunan wilayah, maka diperlukan beberapa dokumen pendukung. Dokumen pendukung tersebut dijadikan sebagai bahan informasi rumusan pembangunan apa saja yang sudah ada dan dilakukan dalam menangani kasus apa. Selain itu, kunjungan langsung ke dinas kesehatan wilayah maupun puskesmas juga merupakan hal yang patut dilaksanakan sebagai upaya mengkonfirmasi aksi yang ada dilevel atas telah sampai diimplementasi hingga bawah, dan apa saja permasalahan dan hambatan yang ditemukan. Beberapa dokumen yang dapat digunakan sebagai rujukan adalah:
1. RPJMD wilayah target
2. Masterplan pembangunan wilayah
3. Dokumen pendukung lain, perjanjian, adat istiadat ataupun norma-norma yang ada di masyarakat
Dalam upaya menentukan fokus permasalahan dan rencana pembangunan wilayah bidang kesehatan, maka diperlukan beberapa langkah berikut:
Detail langkah:
1. Menyiapkan dokumen rencana daerah: RPJMD, Masterplan dan dokumen pendukung lain
2. Menidentifikasi permasalahan kesehatan dan rencana pembangunan wilayah pada dokumen terkoleksi
3. Menentukan fokus permasalahan dan rencana pembangunan wilayah bidang kesehatan dengan tabel dibawah:
No | Dokumen rujukan | Fokus Permasalahan | Program Pembangunan Daerah | Indikator Kinerja (Outcome) | Target | PD Penanggung Jawab | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kondisi Awal | Kondisi Akhir | ||||||
1 | RPJMD | Sanitasi | Peningkatan akses air bersih pada masyarakat | Terbentuknya PAMSIMAS | Tidak ada lumbung air | Tersedia lumbung air dan PAMSIMAS | Dinas PU |
Pokok Bahasan 2. Target rencana adaptasi berbasis analisis kerentanan dan risiko
a. Analisis target pelaksanaan adaptasi
Target pelaksanaan adaptasi harus dilakukan sesuai dengan prioritasnya. Prioritas ini dinilai berdasarkan indeks kerentanan dan risiko saat ini dan masa depan. Penyusunan target diarahkan agar aksi yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan wilayah.
b. Penyusunan target rencana adaptasi berbasis hasil analisis kerentanan dan risiko
Pada bagian ini ditujukan agar peserta mampu menyusun target rencana adaptasi berbasis analisis kerentanan dan risiko. Langkah-langkah yang diperlukan:
Detail langkah:
1. Menyiapkan peta kerentanan dan risiko saat ini dan masa depan
Peta kerentanan dan risiko disiapkan untuk kondisi saat ini dan masa depan. Peta disertai dengan nilai indeksnya sesuai level analisis (desa/kelurahan/kecamatan)
2. Menyusun matriks atau tabel analisis
Tabel target rencana adaptasi untuk wilayah prioritas : disusun sesuai dengan level atau unit analisis (desa/kelurahan/kecamatan).
No | Wilayah | Nilai indeks kerentanan | Indeks risiko saat ini | Indeks risiko masa depan | Target rencana adaptasi |
---|---|---|---|---|---|
1 | Simolawang | 0.81 | 0.83 | 0.85 | Segera |
2 | |||||
... | |||||
n |
Tabel target rencana adaptasi untuk indikator prioritas : disusun sesuai dengan level atau unit analisis (desa/kelurahan/kecamatan).
No | Faktor atau Indikator Bahaya | Faktor atau Indikator keterpaparan | Faktor atau Indikator Sensitivitas | Faktor atau Indikator Kapasitas Adaptasi | Target rencana adaptasi |
---|---|---|---|---|---|
1 | Kemiringan Lahan (0.48) | Kepadatan Penduduk (0.81) | Keluarga rentan (0.87) | Akses Pendidikan Kesehatan (0.28) | Segera |
2 | |||||
... | |||||
n |
Diisi dengan nilai indeksnya
3. Menyusun target rencana adaptasi untuk wilayah prioritas
Target rencana adaptasi diisi dengan kriteria:
Segera : nilai indeks tinggi untuk seluruh kondisi
Menengah : nilai indeks tinggi untuk salah satu kondisi
Jangka Panjang : nilai indeks sedang untuk seluruh kondisi
4. Menyusun target rencana adaptasi untuk indikator prioritas
Target rencana adaptasi diisi dengan kriteria:
Segera : nilai indeks tinggi untuk seluruh komponen
Menengah : nilai indeks tinggi untuk salah satu komponen
Jangka Panjang : nilai indeks sedang untuk seluruh komponen
Faktor atau Indikator yang tertulis adalah indikator berkontribusi yang sudah dianalisis pada Materi Inti 5 Pokok Bahasan 2 sebelumnya
Pokok Bahasan 3. Perumusan pilihan adaptasi perubahan iklim bidang kesehatan
a. Identifikasi pilihan aksi berbasis kerentanan dan risiko
Prioritas aksi dan seleksi wilayah pelaksanaan intervensi adaptasi dilakukan berdasarkan indikator prioritas terverifikasi dengan kondisi lapang dan wilayah rentan dan berisiko. Secara lengkap dijelaskan berikut.
Dasar penentuan prioritas aksi:
➤ Aksi didasarkan atas indikator yang tergolong 'Tinggi' dan 'Sangat Tinggi' atau memiliki indeks > 0.6 untuk komponen keterpaparan dan sensitivitas dan <0.4 untuk komponen kapasitas
➤ Prioritas aksi yang akan dilakukan mengacu pada hasil verifikasi dan kondisi lapang
➤ Aksi yang dilakukan harus mempertimbangkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lokal (sarana dan prasarana, adat istiadat setempat, kearifan lokal hingga budaya setempat) yang ada dimasyarakat
➤ Prioritas aksi harus menjawab dampak perubahan iklim
➤ Prioritas aksi disesuaikan dengan renstra pembangunan daerah dan harus sejalan dengan tujuan besar wilayah
Dalam upaya merumuskan pilihan adaptasi perubahan iklim bidang kesehatan, pertama-tama dilakukan identifikasi pilihan adaptasi berdasarkan kerentanan dan risiko. Beberapa langkah yang perlu dilakukan diantaranya:
Detail langkah:
1. Hasil praktik sebelumnya adalah :
a. Dokumen pendukung : RPJMD, Masterplan dll
b. Hasil analisis target permasalahan wilayah
c. Hasil analisis target pelaksanaan adaptasi
2. Menyusun matriks tabel analisis seperti dibawah
3. Mengidentifikasi pilihan adaptasi :
Analisis identifikasi dilakukan sesuai dengan tabel di bawah:
Tabel identifikasi pilihan adaptasi
No | Lokasi Target | Fokus Permasalahan/ penyakit/ dampak perubahan iklim | Indikator Bahaya dan nilai indeks | Indikator Kerentanan dan nilai indeks | Indikator Keterpaparan dan nilai indeks | Program Pembangunan Daerah terkait | Target rencana pelaksanaan | Pilihan Adaptasi | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bahaya berkontribusi | Indeks bahaya | Indikator berkontribusi | Nilai indeks | Indikator berkontribusi | Nilai indeks | ||||||
Catatan:
- Fokus permasalahan diisi dengan apa saja fokus masalah yang ada diwilayah, permasalahan disini difokuskan pada kesehatan
- Faktor bahaya, kerentanan dan keterpaparan merupakan indikator yang berkontribusi diwilayah target, tuliskan pula nilai indeksnya
- Program pembangunan daerag mengikuti hasil praktik sebelumnya yang telah tersusun, program yang dituliskan adalah program yang sesuai dengan fokus permasalahan yang dibahas
- Target rencana pelaksanaan dituliskan segera, menengah, dan jangka panjang
- Pilihan adaltasi merupakan hasil eksplorasi peserta berdasarkan permasalahan, dan hasil kerentanan dan risiko
b. Identifikasi pilihan aksi untuk wilayah prioritas
Penyusunan aksi adaptasi dilakukan melalui berbagai pertimbangan. Salah satu langkah pertimbangan dalam memilih aksi untuk wilayah prioritas adalah dengan mengumpulkan masukan dan rekomendasi dari para pemangku kepentingan dan actor wilayah tersebut. Perecanaan adaptasi difokuskan pada strategi pembangunan wilayah dan disesuaikan dengan kegiatan yang sudah ada terutama untuk wilayah target. Pilihan program yang telah dilakukan dan diperoleh dari hasil masukan bisa sangat bervariasi. Namun, program yang terpilih harus merupakan aksi adaptasi perubahan iklim untuk kesehatan. Dimana aksi yang diupayakan harus merespon pada perubahan iklim, pengurangan risiko bencana ataupun penyakit terkait iklim atau gangguan terhadap jasa dan layanan ekosistem yang dihadapi oleh suatu wilayah. Dari berbagai pilihan dan masukkan, selanjutnya pilihan tersebut dikerucutkan mencadi pilihan aksi terpilih.
Dalam upaya me;ndapatkan masukkan dari para pihak, maka perlu dilakukan kunjungan lapang ke instansi dan wawancara actor diwilayah target. Beberapa langkah yang perlu dilakukan diantaranya:
Detail langkah:
1. Menentukan dan mengkonfirmasi para pihak dan aktor untuk wawancara
a. Para pihak : dinas kesehatan
b. Aktor : kepala desa, pihak kelurahan terkait, actor atau pihak berwenang di wilayah administrasi
2. Menyusun matriks tabel analisis seperti dibawah
3. Mengidentifikasi pilihan adaptasi untuk wilayah prioritas :
Analisis identifikasi dilakukan sesuai dengan tabel di bawah:
Tabel identifikasi pilihan adaptasi
No | Lokasi Target | Pilihan Adaptasi | Solusi yang ada | Masukkan |
---|---|---|---|---|
c. Perumusan pilihan adaptasi perubaan iklim bidang kesehatan
Perumusan rekomendasi adaptasi merupakan langkah akhir dari penyusunan adaptasi. Pilihan ini sudah mempertimbangkan berbagai aspek diatas mulai dari dokumen, hasil penilaian dan pemetaan kerentanan dan risiko serta mempertimbangkan masukan dari actor para pihak. Penyusunan ini mengikuti tabel dibawah ini.
No | Lokasi Target | Pilihan Adaptasi | Rekomendasi adaptasi |
---|---|---|---|
Pilihan adaptasi merupakan susunan draft adaptasi yang dibuat sebelumnya hanya dengan pertimbangan dokumen dan kajian risiko perubahan iklim bidang kesehatan. Sementara rekomendasi adaptasi telah mempertimbangkan masukkan para pihak maupun actor terkait dilingkungan kerja dan wilayahnya.