ModulPelatihan
Ke Menu Utama

MATERI INTI 2
INDIKATOR UNTUK PENILAIAN KERENTANAN DAN RISIKO


I. DESKRIPSI SINGKAT

Modul konsep kerentanan dan risiko perubahan iklim bidang kesehatan ini disusun untuk membekali peserta agar memahami dasar-dasar hingga metode terstruktur dalam melakukan penilaian risiko perubahan iklim secara lebih rinci. Kesehatan merupakan sektor yang sangat mendapat perhatian saat ini. Kesehatan menyangkut aspek kehidupan manusia dan keberlanjutannya. Namun, sektor ini menghadapi ancaman serius seperti meningkatnya jenis penyakit baru, pembangunan infrastruktur transportasi yang memudahkan akses penularan penyakit melalui manusia dan binatang, serta potensi atau risiko akibat ancaman dampak perubahan iklim.

Perubahan iklim diperkirakan berisiko pada peningkatan penyakit tertentu yang ditularkan melalui vektor, air, dan makanan (Athena & M, 2013; Sudarso, 2010). Sudarso (2010) mengemukakan bahwa angka kematian meningkat sekitar 3,34% di wilayah dengan suhu rata-rata lebih tinggi dari 300C dan tingkat ancamannya akan naik sekitar 4,23% jika rata-rata suhu di atas 300C. Sebagai contoh, berdasarkan studi ICCTF, sebuah proyek kolaborasi Departemen Kesehatan dan Pusat Perubahan Iklim Universitas Indonesia pada tahun 2014 di Bali, Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat, menemukan bahwa jumlah penderita DBD per 100.000 penduduk (Tingkat Insiden = IR) di hampir semua studi kasus menunjukkan kecenderungan meningkat sejak tahun 2001 dengan puncaknya terjadi pada tahun 2010. Perhatian pada berbagai jenis penyakit lain perlu diwaspadai.

Kondisi di atas memaparkan bahwa variabilitas dan perubahan iklim memiliki dampak terhadap sektor kesehatan. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim pada sektor ini diperlukan penilaian kerentanan dan risiko perubahan iklim yang akan dijelaskan mendalam dalam modul ini. Pemahaman terkait kerentanan dan risiko perubahan iklim bidang kesehatan menjadi sangat penting agar peserta pelatihan bisa mengerti secara utuh, untuk selanjutnya dapat memfasilitasi penerapan adaptasi perubahan iklim berdasarkan kondisi dan kebutuhan di masyarakat.